Kamis, 16 Juni 2011

TIPS MEMANCING KAKAP PUTIH

Tips Memancing Kakap Putih di Sungai
Tips Memancing Kakap Putih di Sungai
(seri ini melanjutkan thread sebelumnya...

Pernahkah anda gagal memancing karena lokasinya tidak diprediksi sehingga rencana Anda tidak berhasil? Misalnya di laut, Anda lalai membaca awan sehingga turun hujan dan badai, sehingga rencana memancing menjadi gagal. Atau barangkali Anda datang dari jauh-jauah memancing di suatu sungai akan tetapi setelah sampai lokasi target ikan yang Anda inginkan tidak ada.

Pernahkah Anda berharap mendapatkan ikan pancingan sesuai target yang diinginkan?

Pernahkan Anda banyak mengingat ciri-ciri lokasi perairan yang memiliki kemungkinan kesempatan adanya ikan yang Anda targetkan?


Berikut kami sampaikan tulisan tentang Memancing Ikan Kakap Putih di Perairan Sungai, sekalian menambahkan thread beberapa rekan yang telah mendahului membuka thread daam forum ini.

Ikan kakap putih mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat pada kondisi perairan payau ke perairan asin (laut) ataupun sebaliknya. Sehingga sering seorang pemancing mendapatkan kakap putih di sungai dengan berbagai variasi ukuran.

Hal ini biasa terjadi karena sistem salinitasnya memang memungkinkannya demikian.
Makanan ikan spesifik, (lihat tulisan saya sebelummnya ttg Umpan Memancing Ikan Kakap Putih) terdiri dari kelompok ikan kecil dan udang-udangan.


Karakteristik Sungai tempat habitat Kakap Putih, antara lain:
Sungainya lebar, mempunyai penampang basah permukaan semisal 30 meter, dengan kedalaman cukup untuk ukuran ikan setara 5kg (di P.Jawa)
(saya menyimpulkan sekitar kedalaman 5 meter sudah cukup untuk membuat kemungkinan ikan besar bermigrasi atau bermukim)

Debit aliran air kontinu.
(bukan terlalu sering terjadi air bah atau sentoran dari lokasi atas, kalo banjir sih… sudah biasa)

Salinitas tipe airnya : air payau atau intrusi air laut saat pasang. Sejauh air air laut pasang bisa mencapai aliran sungai di darat, maka sejauh itu memancing predator ikan kelas satu ini bisa dilakukan.

Warna air sungainya relatif bersih dapat berwarna hijau (algae) atau kuning atau coklat (mirip air teh).

Berada di lubuk (cekungan/ kedalam sungai pada suatu alur).




Lokasi sungai yang ideal bagi habitat kakap putih:

- Sungai relatif bebas dari kotoran berupa sampah, olie dan kayu-kayu terapung. (Anda tidak pernah menemukan ikan kakap putih ini pada air sungai yang banyak sampah, ikan ini tergolong pemilih lokasi yang bersih).

- Lokasi banyak tonggak, kayu menancap ataupun bakau, bekas jembatan atau di pile cap jembatan.

- Bila di alur sungai ada aktifitas kegiatan bongkar muat atau pelayaran, akan lebih baik Anda memancing di sekitar lokasi kegiatan di bagian hulu (arah laut).

- Bila memancing di sungai dengan tepinya tumbuhan paku-pakuan, sebaiknya telusuri lokasi badan sungai dengan lubuk yang mempunyai posisi luas dan dalam.

(Jika Anda mendapatkan ikan ini di saat pemancingan yang anda lakukan, maka kunjungi lokasi ini sekitar 1-2 bulan kemudian karena semakin sering anda kunjungi lagi, semakin banyak waktu sia2 yang anda buang. … hmm … mm. Sebaiknya memancing di sungai seperti menanam dan memanen > ciptakan lokasi pancing sungai sendiri dan jalan masuk jangan terlalu diketahui banyak orang )

- Bila memancing di sungai dengan tepian batu atau tonggak kayu, carilah lubuk air yang dalam dan saran saya sebaiknya posisi Anda berada bagian hilir (atas), usahakan umpan bergerak di antara hulu dan hilir sekitar lubuk.

- Jika Alur muara sungai menyempit dan terdapat tanggul kayu, tanggul batu aau kanan kirinya tekstur tanahnya keras berbatu maka Anda sebaiknya memancing di sekitar persis muara, jangan jauh-jauh dari muara. (Pesan saya: jika memancing malam di muara sungai sebaiknya Anda hanya tetap waspada dan tetap saling memperhatikan posisi teman Anda mancing.)

FAKTOR CUACA

FAKTOR CUACA PADA SAAT MEMANCING
Tidak setiap pemancingan ikan di laut selalu berhasil dengan baik. Saat memancing ikan dilaut, faktor cuaca atau faktor alam sangat berpengaruh pada hasil tangkapan. Faktor cuaca biasanya tergantung dari bermacam faktor.

Faktor cuaca di atas permukaan laut
Matahari dan Bulan
Terik tidaknya matahari pada siang hari kadang mempengaruhi kegiatan ikan. Memancing yang baik adalah saat menjelang pagi atau subuh, dimana secara biologis ikan baru keluar dari tidurnya dan mencari makan. Diteruskan hingga siang hari teriknya matahari yang terus bersinar tanpa adanya mendung dan gelap.
Sedangkan di malam hari berpengaruh kepada ada atau tidaknya bulan. Pada malam hari memancing ikan yang baik adalah pada saat tidak ada bulan atau dengan kata lain pada saat tidak ada sinar. Karena air laut itu mengandung garam maka jika ada sinar bulan pada malam hari akan menyebabkan senar pancing yang ada di dalam air laut akan terlihat seperti menyala, itu diakibatkan karena adanya sinar atau cahaya dari atas permukaan air. Tetapi untuk memancing cumi-cumi atau udang lebih sering dilakukan pada malam hari justru disaat ada bulan adalah saat yang paling baik, karena hewan-hewan ini sangat tertarik kepada cahaya yang menyebabkan mereka mengumpul di permukaan laut disaat ada bulan. Itu sebabnya mengapa nelayan pada malam hari menggunakan lampu atau petromak untuk mencari ikan kecil, udang dan cumi-cumi.

Angin, Ombak dan Awan
Kecepatan angin juga mempengaruhi kegiatan ikan, karena besar tidaknya ombak adalah akibat dari tiupan angin. Dari tiupan angin akan mengakibatkan adanya ombak dan juga bisa berpengaruh kepada ada atau tidaknya awan. Jika memancing di tengah teluk yang curam disaat ombak besar ikan-ikan yang lebih kecil biasanya akan menuju ke teluk yang mengakibatkan ikan-ikan besar juga ikut ke dalam teluk untuk mencari mangsa.
Aliran angin juga tergantung dari cuaca dan musim. Jika mendung dan matahari terhalang atau redup, ikan laut juga biasanya akan berenang dan berada lebih kedalam air atau bahkan ke dasar laut. Disaat hujan atau musim hujan, ikan laut cenderung lebih sedikit karena salinitas air laut atau kadar garam pada air laut berkurang yang disebabkan oleh banyaknya air tawar yang terbuang ke permukaan laut juga ditambah oleh aliran muara sungai tempat air tawar terbuang ke tengah laut dan mengakibatkan ikan menuju ke tengah laut, ke dasar laut atau bersembunyi dikarang. Sedangkan jika hujan terjadi di tengah laut dan hanya sebentar apalagi ketika hujan baru reda kadang ikan akan bertambah lapar dan agresif.

Faktor Cuaca di dalam air laut
Suhu air laut
Suhu air laut sangat berpengaruh pada ikan, jika terlampau panas ikan akan lebih ke dalam laut atau ke tengah laut untuk mencari suhu yang lebih dingin, tetapi pada suhu yang agak tinggi ikan akan lebih agresif dalam mencari makan. Sedangkan jika suhu air laut terlampau dingin, ikan akan kurang dalam selera makan dan kurang begitu agresif. Suhu air laut daerah tropis berkisar antara 26 - 35 derajat celcius sedangkan pada daerah kutub bisa mendekati nol derajat celcius.

Arus air laut
Arus air dipengaruhi oleh keadaaan laut sekitarnya. Banyak kejadian pada saat situasi angin lemah, arus air bisa kencang atau pada saat angin kencang arus air dalam laut justru lemah. Jadi arus air tidak dipengaruhi oleh angin.
Jika arus air laut kencang dapat terlihat pada mancing dasar oleh miringnya senar pancing ketika timah pemberat umpan pancing dan mata kail sudah menyentuh dasar laut. Kadang mata kail dapat bergeser sangat jauh atau bahkan tidak dapat menyentuh dasar laut. Keadaan seperti ini dapat diatasi dengan memberi pemberat yang lebih besar. Seperti layaknya udara, air laut bergerak dari yang bersuhu dingin menuju ke suhu yang lebih hangat. Pada daerah pertemuan kedua arus inilah biasanya ikan banyak berkumpul.

Kejernihan air laut
Faktor kejernihan atau kekeruhan air laut juga patut diperhitungkan. Kadang kekeruhan air yang buruk atau banyaknya sampah dapat menyebabkan ikan berkurang. Saat yang lebih baik adalah pada keadaan laut sekitarnya bening dan berwarna biru terang dan matahari bersinar terik. Kadang perbedaan warna laut bisa diakibatkan oleh sinar matahari yang redup atau terhalang oleh mendung, hal ini dapat menyebabkan air laut terlihat keruh

TIPS DAN TRICK JIGGING

tips & trik Jigging

The Real Sport Fishing
Pada tanggal 12 Mei 2005 lalu, Formasi menggelar acara Anglers get Together di gedung Bank Indonesia. Pada acara tersebut ada 4 pembicara yaitu H.M. Ismeth, Adhek Amerta, Kornelius dan Indra Pattiasina. Para pakar mancing itu menyebut mancing jigging sebagai the real sport fishing atau mancing yang benar penuh unsur olahraga. Berikut ini adalah makalah jigging yang disampaikan oleh H.M. Ismeth.
I. APA ITU JIGGING?
Jigging adalah memancing ikan di kedalaman dengan dengan mempergunakan metal jig (lure, red. umpan buatan) sebagai pengganti live bait (red. umpan hidup) dan digerakkan secara vertikal (“Move up and down in quick, jerky way”, AS Homby, Oxford Advanced Learners’ Dictionary of Current Englis, 1983: p456).
II. Peralatan jigging
Metal jig, ril, kenur, kenur lider/tali pandu, swivel (kili-kili) dan split ring, kail, gimbal (sabuk ajar).
A. Metal jig/ umpan (lure)
Biasanya disesuaikan dengan kemampuan joran/rod yang digunakan, kedalaman dari lokasi dan kuatnya arus di lokasi. Warna tidak banyak berpengaruh, yang penting mudah dilihat/menarik perhatian ikan. Makin dalam kita jigging sebaiknya menggunakan umpan yang berwarna terang/berpendar ( fluorescence).
B. Ril: Spinning reel, bait caster.

1. Spinning reel
Biasanya digunakan yang mempunyai ratio gear yang rendah agar tidak terlalu berat pada saat menggulung sehingga mania mancing tidak cepat merasa lelah.
2. Bait caster
Berlawanan dengan spinning reel. Karena umumnya diameter spoolnya kecil dan tangkai handlenya pendek, maka dipakai yang ratio gear tinggi agar gerakan/action umpan tetap kelihatan hidup.
C. Line: Braided (PE), monofilament
Masing-masing jenis tali mempunyai kelebihan dan kelemahan sendiri lihat table 1.
Jenis tali Kelebihan Kekurangan
Braided/PE • Diameter kecil
• Tidak stretching
• Tenggelam
• Pengaruh dorongan arus kecil
• Reaksi spontan
• Mudah hook-up • Harga mahal
• Tidak mudah didapat
• Tidak tahan gesekan
• Licin, simpul/knot ekstra hati-hati.
Monofilament • Mudah didapat
• Harga murah
• Tahan gesekan
• Knot mudah
• Pengaruh dorongan arus besar • Diameter besar
• Stretching (elastis)
• Reaksi lebih lambat
• Floating (mengapung)
Tabel 1. Perbandingan antara tali braided (PE) dan monofilament.
D. Joran (rod)
Tidak ada ketentuan pasti mengenai panjang rod jigging. Biasanya 5-10 feet.
Makin panjang rod, action umpan makin bagus, hanya saja lebih melelahkan, terutama saat memainkan umpan-umpan berat atau fight dengan ikan yang bandel. Semakin pendek rod, dapat menghemat stamina dan lebih mudah waktu menghajar ikan.
E. Leader line/ tali pandu
Biasanya dipakai shock leadermonofilament dengan kekuatan 1,5 sampai dengan 2 x kekuatan main line.
Tujuannya:
• Mengurangi resiko putus apabila terjadi gesekan pada batu karang ataupun dinding kapal.
• Memudahkan wireman/crew mendaratkan ikan.
• Mengurangi daya hantar yang terjadi saat strike.
• Umumnya panjang leader 6-10 m.
F. Swivel dan split ring
• Memudahkan pemancing mengganti umpan tanpa harus memotong tali pandu/leader line.
• Mengurangi gerakan melintirnya umpan pada saat dimainkan.
G. Kail (hook)
Penggunaan ukuran dan pemasangan kail sangat menunjang kesuksesan pemancing.
Pada awalnya jigging menggunakan treble hook di bawah, kemudian berkembang dan saat ini jarang treble hook dipergunakan lagi karena resiko menyangkut di karang sangat tinggi. Sekarang lebih banyak menggunakan 1 atau 2 singlehook dengan assist menggantung di kepala atau sampai pertengahan badan metal jig, biasanya dipakai live bait hook. Ukuran hook untuk assist disesuaikan dengan besar metal jig yang dipakai. Yang penting hook bisa bergerak bebas, tidak menempel/menggigit badan metal jignya. Bila ingin memakai hook di bawah, sebaiknya menggunakan circle hook agar tidak mudah tersangkut di karang.
H. Gimbal/ Sabuk ajar
Bisa yang berpalang (seperti untuk trolling), bisa juga yang tanpa palang. Disesuaikan dengan dudukan joran yang dipakai.
I. Sarung tangan
Penggunaan sarung tangan sangat membantu terutama saat fight dengan ikan-ikan besar atau pada saat telapak tangan basah oleh keringat. Mengurangi resiko kecelakaan karena licin.
III. Lokasi jigging
Disesuaikan dengan ikan yang menjadi target. Misalnya pada laut yang mempunyai kontur dasar berkarang, target adalah grouper (kerapu), amberjack, ruby snapper, GT, dog tooth tuna.
Dari dasar 0 – 10 meter à Grouper (kerapu)
Dari dasar 0 – 30 meter à Amberjack
Dari dasar 0 – 50 meter à Dogtooth tuna.
Untuk Yellow fin tuna biasanya pada seputaran rumpon apung atau pada kumpulan lumba-lumba. Teknik ini efektif sampai dengan 100 meter dari permukaan laut.
IV. Jigging action
• Fast jerking. 1 : 1, artinya satu kali angkat joran diimbangi dengan satu gulung.
• Slow jerking. 1 : 2, artinya satu kali jerking dua kali gulung.
• Long jerking. 1 : 3, artinya satu kali jerking panjang diimbangi 3 kali gulung.
Setiap angler bebas berimprovisasi, makin banyak mempunyai variasi makin besar peluang untuk mendapat ikan. Untuk jenis ikan yang sama di lokasi yang sama dengan kondisi arus berbeda bisa sukses dengan gaya yang berbeda dari sebelumnya.
V. Waktu jigging
Hampir setiap saat jigging bisa dilakukan, tergantung kondisi arus di lokasi tersebut.
Pada hari ke-9 sampai dengan 12 sesudah purnama atau bulan mati biasanya waktu jigging bisa lebih panjang karena pada saat itu pasang surut tidak terlalu tinggi.
Arah dan kecepatan angin juga memegang peranan penting, karena turut mempengaruhi cepat lambatnya laju hanyut kapal.
Kecepatan hanyut kapal 1 – 2 knot cukup ideal untuk jigging. Kadang-kadang adanya 2 sampai 3 arus dengan arah yang berbeda menyulitkan kita jigging, meskipun hanyutnya hanya 1 – 2 knot.
VI. Drag
Pengaturan kekuaran drag biasanya disesuaikan dengan piranti dan target yang dicari.
Untuk monster atau ikan-ikan yang bandel seperti Amberjack, Dog tooth Tuna, Yellow Fin Tuna, drag yang terlalu kencang (> 7 kg) akan cepat menguras tenaga dan stamina pemancing. Cukup disetting 5 – 7 kg. Pemakaian drag tinggi sangat beresiko joran patah. Usahakan waktu fight posisi ketinggian joran tidak lebih dari 60º.
VII. Mencari lokasi jigging dan pola arus.
Dalam pencarian jigging spot, alat Depth sounder dan GPS sangat diperlukan. Apabila sudah menemukan lokasi yang dicurigai, tandes, sea mount segera di ambil posisi koordinatnya dengan GPS.
Mulailah bermain di sana dengan berhanyut ria sampai sekitar 0,5 mil dari titik tersebut.
Sering sang target jalan-jalan agak jauh dari rumahnya, terutama Amberjack dan Dog Tooth Tuna hingga mencapai 0,5 mil. Sepanjang jalan hanyutnya kapal bila terjadi strike, segera dicatat/direkam posisi tersebut, begitu seterusnya. Titik-titik ini dijadikan titik bantu pengenalan lokasi dengan arusnya.
Apabila tidak terjadi strike, cobalah sedikit bergeser dari titik utama sambil terus drifting. Teknik ini memudahkan kita mengenal pola arus di lokasi tersebut, karena setiap perubahan arus, maka strikepoint akan berubah. H. M. Ismeth

MEMILIH SENAR BERKUALITAS

Memilih Senar Mancing Berkualitas
Senar / Line adalah suatu tali terbuat dari bahan khusus yang digunakan untuk memancing dan menempatkan kail (hooks), pelampung (floats), timah (sinker) dan asesoris lainnya.
Ada 2 bagian senar yaitu main line dan hook line. Pemakaian senar disesuaikan dengan tujuannya, apakah untuk mencari ikan besar/kecil terutama di kolam. Diameter senar pun disesuaikan dengan besar kecilnya ikan yang kita inginkan. Hal pertama yang perlu diketahui dalam memilih senar adalah kualitas dari bahan senar tersebut yang masing-masing senar mempunyai ciri khas tertentu, dan biasanya senar yang baik kualitasnya pun relatif mahal.
Senar yang baik mempunyai mutu stabil. Dibuat dari bahan baku berkualitas, mesin yang baik dan dengan proses dan quality control yang baik pula. Kestabilan senar dimaksud adalah jika dibuat dengan quality control yang ketat seperti diameter, kekuatan (strength), kekuatan ikat senar (knot strength), perpanjangan senar pada saat ditarik (elongation), daya lentur (flexibility) dan ketahanan gesek (abrasion resistance)
I. Jenis-jenis Senar :
a. Monofilament : Senar dengan serabut (filament) tunggal, yang terbuat dari bahan dasar nylon.
b. Multifilament : Senar dengan banyak serabut. Permukaan senar ini kasar, tidak sehalus senar dari bahan nylon dan banyak dipakai pemancing hobi dan biasanya digunakan untuk lomba.
II. Karakteristik Senar :
a. Kekuatan (strength) : Seberapa mampu senar dapat menahan beban. Tes kekuatan ini dilakukan dengan menggunakan universal testing machine dengan menarik senar sepanjang 50 cm dengan kecepatan tarikan 200 mm permenit, kemudian senar diuji sampai putus untuk melihat kekuatan maksimalnya.
b. Kekuatan Ikat Senar (knot strength) : Kekuatan ikat pada simpul, dimana senar akan putus disimpul. Umumnya kekuatannya diukur dengan pons (lbs) atau kg (kilogram). Tes kekuatan simpul dilakukan sama dengan tes kekuatan senar dengan membuat simpul pada tengah-tengah senar yang akan diuji, sampai senar putus pada simpul.
c. Perpanjangan Senar Pada Saat Ditarik (elongation) : Senar akan mengalami perpanjangan/mulur pada saat menarik beban, sampai titik maksimal dari senar itu tidak dapat mulur lagi. Tes dilakukan dengan menarik senar sampai titik maksimal senar akan putus.
d. Ketahanan Gesek (abrasion resistance) : Senar yang tidak mudah terkikis / abrasi apabila terkena batu karang, penuntun senar pada joran dan tempat jalannya senar pada ril. Tes dilakukan dengan menggesek senar sampai putus dengan menggunakan amplas berputar dan dihitung jumlah putarannya. Makin banyak jumlah putaran, menunjukkan senar semakin tahan terhadap gesekan.
e. Kelenturan (flexibility) : Resistensi senar saat ditekuk. Tes dilakukan dengan mengukur resistensi senar pada saat ditekuk. Makin besar resintensinya menunjukkan senar semakin kaku.
III. Kekuatan Senar Dapat Diukur Menggunakan :
a. Alat Pengetesan Senar : Memakai mesin khusus untuk tes senar yang keakuratan atau ketepatannya lebih baik dibanding manual (memakai tangan) karena senar di tes secara terperinci.
b. Secara Manual : Dilakukan dengan memakai suatu timbangan, kemudian senar ditarik (timbangan menunjukkan suatu angka) sampai senar tersebut putus.
IV. Macam-macam Kemasan senar :
a. Commercial : Kemasan senar yang dijual untuk pemakaian yang lebih ekonomis dan kurang memperhatikan senar dibanding kemasan senar hobi. Biasanya pemakaian senar ini untuk mencari nafkah/keuntungan dan digunakan untuk keperluan nelayan membuat/menambal jala.
Senar komersial dibagi 2 yaitu :
- Senar bungkus : Senar gulungan tanpa spool dalam bungkusan plastik dengan informasi kekuatan (lbs), diameter (mm) dan panjang senar (m)
- Senar Pak : Kumpulan senar bungkus, yang dijual dalam bentuk pak ditimbang dengan berat 4,5 kg.
b. Hobi : Senar yang pemasarannya ditujukan pada pemancing hobi. Senar ini lebih mengutamakan kualitas seperti kekuatan dan diameter.
Senar hobi dibagi 2 yaitu :
- Senar Rol Meter : Senar gulungan dengan spool, dengan informasi kekuatan (lbs), diameter dan panjang senar.
- Senar Rol Berat : Senar gulungan dengan spool dan informasi kekuatan (lbs), diameter, panjang senar
IV. Penjelasan Senar IGFA Class :
IGFA (International Game Fishing Association) Class adalah peraturan standarisasi tentang senar. Sebagai contoh, apabila senar yang bertanda IGFA Class mempunyai kekuatan 10 kg, maka senar akan putus bila dibebani lebih dari 10 kg. Dibanding dengan senar lain yang tidak ada label IGFA Class kemungkinan senar tidak putus apabila dibebani melebihi 10 kg, bahkan juga senar akan putus di bawah 10 kg.Untuk mencapai sebuah rekor kelas tertentu, maka senar yang digunakan pemancing akan di tes kekuatannya sesuai klaim rekor. Semua senar yang berlabel ataupun yang tidak berlabel IGFA harus di tes untuk validasi senar yang digunakan.
V. Tips Memilih Senar :
Dalam memilih senar kita harus mengetahui terlebih dahulu tujuannya, apakah untuk tujuan komersil atau hobi. Apabila tujuan untuk komersil, maka memilih senar tidak serumit memilih senar untuk hobi. Berbeda dengan hobi, banyak hal harus diperhatikan dalam memilih, seperti ikan apa yang dicari, tipe memancing (troling, spinning dan lain-kain) untuk perlombaan / tidak, strength (kekuatan) dalam satuan lbs (pon) atau kilogram (kg) dan diameternya.
VI. Tips : Membedakan senar nylon dan fluorocarbon, dengan cara dibakar, untuk senar nylon api mau menyala dan untuk senar fluorocarbon api tidak bisa menyala.






Aneka peralatan pancing : Senar atau Kenur
Senar atau kenur dalam bahasa Inggris disebut line adalah peralatan wajib pemancing. Pemilihan senar yang baik sesuai dengan target sasaran akan memperoleh hasil pancingan yang sangat memuaskan. Kekuatan senar yang tepat dapat membantu pemancing untuk beradu kuat dengan ikan.

senar pancing
Senar modern dibuat dari bahan sintetis yang di sebut polyamide atau serat nilon. Secara bentuk, senar pancing terbagi dalam 3 bentuk yakni :
- Monofilamen ( tunggal )
- Multifilamen ( Ganda )
- Multifilamen dengan inti. Merupakan jenis senar dengan kekuatan paling baik dimana terdapat beberapa serabut inti di dalam senar.
Jenis senar yang banyak beredar di pasaran Indonesia adalah yang jenis monofilament. Selain harganya cukup terjangkau kualitasnya tak kalah dengan multifilament. Senar multi filament dikenal dan banyak dipakai para pemancing di luar negri. Cirinya yang kelihatan yakni senar multifilament tidak akan mudah kusut atau keriting jika ditarik - tarik atau di gulung.
Untuk mengetahui kelas senar anda sebaiknya anda mempelajari kekuatan dari senar anda yang ditulis atau diterakan di bungkusnya. Ukuran disana biasanya dituliskan dalam symbol kgf atau lbs ( 1 lbs=0,450kg ) artinya kekuatan senar tersebut akan mampu menahan beban sampai berapa kgf atau berapa lbs tarikan sebelum putus.
Berdasarkan pengalaman ukuran yang tertera dalam label senar atau kenur bukan berarti berdasarkan kelas atau bobot ikan. Ikan dengan bobot 10 kg pun bisa ditangkap dengan senar kelas 4 - 6 kg atau kelas 8 - 14 lbs. Karena ukurannya adalah tarikan ikan bukan bobotnya. Dibutuhkan kepandaian dan kecerdikan pemancing untuk memperoleh ikan dengan bobot yang lebih besar.

BAGIAN-BAGIAN JORAN

Bagian-bagian joran
1. Blank: bagian utama joran yang berbentuk tongkat memanjang
2. Reel seat: penggulung kenur
3. Butt: tempat memegang joran/busa pegangan
4. Line guide: untuk mengontrol keluarnya kenur dari reel sampai mencapai ujung joran


Tipe joran
• surf casting rod
1. joran untuk memancing dari pinggiran karang/pantai
2. panjang 5 meter
3. dudukan reel yang kuat dan grip yang besar
4. dalam melempar umpan dengan joran ini hingga bisa mencapai jarak ratusan meter dengan cara pendulum cast
• ice fishing rod
1. joran untuk memancing di danau,kolam/sungai yang beku
2. panjang 80-100 cm
3. menggunakan spinning reel
• fly fishing rod
1. joran yang dapat melempar umpan relatif ringan dalam jarak jauh
2. rod mempunyai 1 ring guide yang besar disebut stripping guide
• trolling rod
1. untuk memancing dengan cara trolling, yaitu memancing dengan menyeret umpan buatan/umpan alami memakai kapal
2. ukuran 152-213 cm
3. line guide ada 2: light dan medium trolling sampai dengan 50 lbs
4. ring guide: heavy trolling 50 lbs keatas
5. joran trolling yang terkenal: PENN,BISCAYNE,G-LOOMIS,AMERICAN TACKLE,SHAKES PEARE,SHIMANO
• bait casting rod
1. joran dengan overhead reel
2. casting umpan di lokasi-lokasi yang sulit terjangkau
3. ciri khas joran ditandai dengan adanya pegangan untuk jari telunjuk (trigger grip/pistol grip)
• spinning rod
1. digunakan untuk casting umpan jarak jauh dengan mengorbankan sedikit akurasi lemparan
2. biasanya dipakai untuk mancing di empang,joran surf casting,joran popping,joran jigging dsb
• popping rod
1. untuk mancing dengan metode popping dan melemparnya disebut popper
2. panjang 213-244 cm
3. joran popping mempunyai fast action tapper
4. rating joran popping biasanya disebutkan dalam satuan PE missal: PE 5, PE 6, PE 8, PE 10
5. PE: satuan ukuran maksimal beban (breaking straight)
6. Joran popping yang terkenal: FISHERMAN,CARPENTER dan SEVENSEAS
• Jigging rod
1. Memancing dengan menggunakan umpan metal jig
2. Umpan ini biasanya ditarik-tarik/diulur-ulur masuk ke air sampai kedalaman tertentu kemudian ditarik-tarik dengan irama (horizontal jigging/vertical jigging)
3. PE 5, PE 6, PE 8, PE 10
4. Joran jigging yang terkenal: FISHERMAN,CARPENTER dan SEVENSEAS
• Joran tegek
1. Slow action: bagus untuk mendeteksi gigitan ikan-ikan kecil dan kenur yang tipis
2. Fast action: bagus untuk target ikan besar
3. Joran empang: SHIMANO NAVY 8000 PG
• Reel yang bagus
1. HK 5500
2. HK 7010
• Joran terkenal
1. BERKLEY IM7
2. FENWICK IRON CLAW
3. DAIWA
4. SHIMANO
5. ALL STAR
6. G-LOOMIS
7. LEMAX
8. (harga murah: DAIDO,HEMINGWAY/GOLDEN FISH)
• Reel terkenal
1. SHIMANO SERI ULTEGRA
2. BIOMASTER
3. TWIN POWER
4. SYMETRE
5. STRADIC
6. DAIWA TIPE EMBLEM
7. REGAL
8. GOLDEN FISH HYPERSPIN
9. WONDER
10. MITCHELL
• Kenur/senar terkenal
1. BERKLEY
2. FENWYCK
3. MAXIMA
4. PLATYPUS
5. SIGLON
• Mata pancing terkenal
1. VMC HOOKS VANADIUM
2. EAGLE CLAW
3. GAMAKATSU
4. OWNER
5. MUSTAD
6. DAICHI